Perusahaan Ini Rekrut Calon Pegawainya Melalui Seleksi Bermain Game

Jika umumnya perusahaan merekrut pegawainya dengan ujian tertulis maupun lisan, berbeda dengan perusahaan satu ini yang memilih menggunakan cara yang uni untuk menyeleksi calon pegawainya. Deloitte, perusahaan jasa profesional yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat ini menyeleksi calon pegawainya dengan bermain game.
Firefly Freedom
Ya, bermain game. Memang terdengar aneh jika sebuah perusahaan menyeleksi calon pegawainya dengan cara memainkan sebuah game. Perusahaan menilai, dengan cara tersebut bisa diketahui calon pegawai mana yang memiliki kreatifitas tinggi. Sebagian besar calon pegawai perusahaan adalah siswa magang dari universitas yang mencari tempat magang.
Deloitte pada permulaannya akan menyeleksi setidaknya 200 calon peserta magang dengan memainkan sebuah game unik, yang bernama Firefly Freedom. Jika cara itu berhasil, maka perusahaan akan menggunakan cara tersebut untuk merekrut calon karyawan dari lulusan universitas.
Game Firefly Freedom sendiri dipilih perusahaan karena game tersebut dapat mengungkapkan atau mengkaji inovasi, kreatifitas, dan pemecahan masalah paca calon peserta magang yang rata-rata berusia 17-18 tahun.
Game Firefly
Seperti yang diwartakan BBC, Rabu (25/11/2015), para calon peserta magang akan memainkan game tersebut selama 20 hingga 30 menit dengan tugas menyelesaikan tantangan yang ada pada game tersebut. Dari hasil game yang dimainkan calon peserta magang tersebut, dapat dinilai karakter pribadi atau prefensi alami setiap calon peserta magang.
Cara-cara seperti ini memang belakangan ini tengah diterapkan oleh beberapa perusahaan besar dalam merekrut calon pegawai mereka. Langkah ini juga disebut-sebut sebagai upaya baru bagi perusahaan untuk mengembangkan pendekatan baru agar mendapatkan calon pegawai dengan latar belakang yang beragam.
Seperti yang kita ketahui, selama ini perusahaan besar mempekerjakan karyawan dari lulusan universitas dan latar belakang sosial tertentu tanpa melihat bagaimana karakter pribadi. Perusahaan yang bisa merekrut 1.500 pegawai setiap tahunnya ini memiliki rencana untuk menyembunyikan nama asal universitas dan sekolah calon pelamar kerja untuk mencegah terjadinya bias latar belakang pendidikan.
Bagaimana, kalian berminat?
Credit: beritateknologi.com
Previous
Next Post »