Siapa sangka, perusahaan yang terkenal lewat minuman bersoda, Pepsi minggu lalu mengumumkan bahwa perusahaan itu akan melebarkan sayapnya ke bisnis ponsel. Mungkin Pepsi sudah mulai bosan dengan bisnis minuman dan kini smartphone pertama dari perusahaan tersebut, yakni Pepsi P1s resmi dirilis beberapa hari yang lalu.
Pepsi P1s yang merupakan ponsel pertama dari Pepsi cabang negara Tiongkok ini diproduksi oleh Shenzhen Scooby Communication Equipment. Pepsi membekali smartphone pertamanya itu dengan spesifikasi yang terbilang cukup mumpuni, terlebih mengingat Pepsi membanderol smartphone pertamanya ini dengan harga yang sangat miring.
Mengikuti trend smartphone saat ini, Pepsi P1s hadir membawa layar seluas 5,5 inci dengan resolusi Full HD 1080 x 1920 piksel yang dilapisi dengan kaca 2,5D serta mengusung desain unibody. Menjalankan sistem operasi Android 5.1 Lollipop, smartphone ini menggunakan chipset MediaTek MT6592 octa core sebagai dapur pacunya, sayangnya chipset ini merupakan chipset octa core paling lawas dari Meditek.
Untuk kapasitas memori pada smartphone ini juga terbilang standar untuk saat ini, yakni RAM sebesar 2GB dengan penyimpanan internal sebesar 16GB yang masih dapat diperluas menggunakan micro SD. Dibagian fotografinya, smartphone ini dibekali dengan kamera utama berkekuatan 13MP bukaan F2.0 dan kamera depan berkekuatan 5MP untuk keperluan seflie maupun video call.
Menariknya, meski dibanderol dengan harga yang cukup miring, smartphone ini dibekali juga dengan sensor pemindai sidik jari di bagian belakang. Tak hanya itu saja, smartphone ini juga telah mendukung jaringan 4G LTE serta ditopang oleh baterai sebesar 3.000mAh.
Spesifikasi dari smartphone pertama Pepsi ini memang tidak menyuguhkan spesifikasi yang gahar, karena mereka fokus memproduksi smartphone dengan harga yang terjangkau. Smartphone ini sementara akan hanya tersedia di situs e-commerce terkenal Tiongkok, JD.com. Mereka membanderol smartphone ini dengan harga 110 USD atau sekitar 1,5 juta Rupiah. Namun jika Pepsi melakukan ekspansi, harga setiap negara kemungkinan akan berbeda-beda.
Credit : beritateknologi.com